Kajian :
Tata Cara Pengambilan Dalil Bagian 1 | Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah
Download MP3
Tata Cara Pengambilan Dalil Bagian 1 – Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Ustadz Yazid ‘Abdul Qadir Jawas) (USTADZ YAZID ABDUL QADIR JAWAS)
Sebenarnya kajian tentang kitab ini telah selesai. Namun Ustadz Yazid ‘Abdul Qadir Jawas menegaskan kembali bahwa ada beberapa hal mendasar yang harus diulang. Salah satunya adalah yang ada pada mp3 kajian kali ini. Beliau membahas kaidah dan prinsip ahlus sunnah wal jama’ah dalam mengambil dan menggunakan dalil.
1. Sumber ‘aqidah adalah Kitabullah (Al-Qur’an), Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih dan ijma’ Salafush Shalih.
2. Setiap sunnah yang shahih, yang berasal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wajib diterima, walaupun sifatnya ahad.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
…وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا ۚ …
“…Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarang bagimu, maka tinggalkanlah…” (QS. Al-Hasyr [59]: 7)
3. Yang menjadi rujukan dalam memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah nash-nash (teks Al-Qur’an maupun hadits) yang menjelaskannya, pemahaman Salafush Shalih dan para Imam yang mengikuti jejak mereka, serta dilihat arti yang benar dari bahasa Arab. Jika hal tersebut sudah benar, maka tidak dipertentangkan menurut bahasa.
4. Prinsip-prinsip utama dalam agama (Ushuluddin), semua telah dijelaskan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Siapapun tidak berhak untuk mengadakan sesuatu yang baru, yang tidak ada contoh sebelumnya, apalagi sampai mengatakan hal tersebut bagian dari agama. Allah telah menyempurnakan agama-Nya, wahyu telah terput s dan kenabian pun telah ditutup, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala:
…الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ …
“…Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu…” (QS. Al-Maidah [5]: 3)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هٰذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barang siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini, sesuatu yang bukan bagian darinya, maka amalannya tertolak.” (HR. Bukhari & Muslim)
@Sumber : Radiorodja.com
Post a Comment