Ucapan salam mengandung makna yang agung. Seharusnya seorang muslim bangga dan bersemangat menebar salam. Ucapan salam merupakan ucapan penghormatan di antara kaum muslimin sekaligus merupakan syiar kaum muslimin.
Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk menyebarkan salam. Dalinya adalah dari Abu Hurairah yang menyatakan bahwa rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda
لا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا ، وَلا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا ، أَوَلا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ ؟ أَفْشُوا السَّلامَ بَيْنَكُمْ
“Tidaklah kalian masuk kedalam surga hingga kalian beriman dan tidaklah kalian beriman (dengan sempurna) hingga kalian saling mencintai. Tidakkah kalian mau aku tunjukkan kepada sesuatu yang jika kalian lakukan menyebabkan kalian saling mencintai? Sebarkan ucapan salam diantara kalian” (HR. Muslim).
Allah berfirman, mewajibkan hamba-hamba-Nya membalas salam,
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا
“Apabila kamu diberi penghormatan dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik darinya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang semisalnya). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu” (QS. An-Nisā`: 86).
Lafal Memulai Salam
Berikut lafal salam dalam Islam.
السَّلامُ عَلَيْكُمْ
As-salāmu‘alaikum
“Semoga keselamatan (Allah) anugerahkan kepada Anda”
Jika ia ingin lebih afdal, maka dengan lafal berikut ini.
السَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
As-salāmu‘alaikum wa raḥmatullāh
“Semoga keselamatan, dan rahmat Allah dianugerahkan kepada Anda”
Jika ia ingin lafal yang paling baik, maka dengan lafal berikut ini.
السَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
As-salāmu‘alaikum wa raḥmatullāhi wa barakātuh
“Semoga keselamatan, rahmat ,dan berkah Allah dianugerahkan kepada Anda”
Lafal Menjawab Salam
Setiap muslim dan muslimah boleh menjawab salam dengan lafal yang sepadan sesuai ucapan salam yang diterimanya. Jika ia menambahnya dengan lafal salam yang lebih lengkap, itu lebih utama, hal ini berdasarkan firman Allah berikut ini.
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا
“Apabila kamu diberi penghormatan dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik darinya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang semisalnya). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu” (QS. An-Nisā ‘: 86).
Dalil Macam-Macam Lafal Salam
Adapun dalil dari macam-macam lafal salam adalah sebagai berikut. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Umar raḍiyallāhu ‘anhum menemui Nabi ṣallāllahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan beliau berada di masyrubah (ruangannya yang lebih tinggi) beliau, lalu Umar berkata,
السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ، أَيَدْخُلُ عُمَرُ؟
As-Salāmu ‘alaika yā rasūlallah as-salāmu ‘alaikum…
“Semoga keselamatan bagi Anda, wahi rasulullah, semoga keselamatan bagi Anda, apakah Umar boleh masuk” (HR. Abu Dawud (5203), Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini dalam Shahih Abi Dawud).
[Bersambung]
***
Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Post a Comment